Minggu, 27 November 2016

GMNI PASURUAN Lakukan Aksi Anti Tipu Muslihat

GMNI gelar Aksi Anti Tipu Muslihat di gedung Pemkab Pasuruan (20/10/2016)
wismarhaenpas-Puluhan mahasiswa dari sejumlah universitas di Pasuruan yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) meluruk kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, Kamis (20/10/2016) siang.
Mereka menuntut keadilan dari Pemkab Pasuruan yang dianggap kurang tanggap menanggapi permasalahan banjir tahunan dan dinilai terlalu menghambur - hamburkan uang untuk kegiatan yang kurang bermanfaat dan tidak pro rakyat.

Mereka mulai melakukan aksi sekitar pukul 10.00. Mereka datang lengkap dengan atributnya, yakni poster bertuliskan kecaman terhadap pemerintah yang dianggap tidak bisa menangani bencana banjir dengan baik serta minimnya perhatian pemerintah terhadap rakyat kecil yang hidup dengan kekurangan.
Mereka justru menganggap pemerintah terlalu menghamburkan uang.
Dani Ramadhan, salah satu anggota GMNI mengatakan, selama ini, pihaknya melihat Pemkab Pasuruan tidak serius dalam mengatasi permasalahan banjir. Padahal ada beberapa daerah yang menjadi langganan banjir seperti di Kraton, Rejoso dan Bangil.

"Kenapa setiap tahun saat musim hujan, banjir selalu terjadi. Seharusnya pemerintah belajar dari pengalaman dan membenahi hal itu," katanya.

Dia juga berharap, Pemkab segera merealisasikan rencana perluasan daerah resapan air. Ia pun sangat mendukung jika pemerintah segera membangun bendungan di daerah yang langganan banjir termasuk memperluas daerah hijau atau kawasan green.

"Daripada digunakan hiburan seperti mengadakan lomba selfie, memecahkan rekor muri dan sebagainya, saya rasa alangkah baiknya kalau pemerintah ini lebih bijak dan menggunakan anggaran itu untuk keperluan umum yakni mengatasi banjir. Mungkin ini lebih baik," jelasnya.

Munawir, salah satu anggota GMNI lainnya menambahkan bahwa Pasuruan ini merupakan kabupaten yang sangat kaya. Artinya, Pasuruan ini memiliki sumber daya alam yang melimpah. Namun, ia heran kenapa masih ada daerah yang ternyata kekurangan air.
"Ini sangat miris dan berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. Airnya banyak tapi masih ada yang kekurangan. Harus ada perubahan ini," tandasnya.
Anggota GMNI mendengar penjelasan dari perwakilan Pemkab (20/10/2016)
Sementara itu, kedatangan mahasiswa ini disambut oleh Abdul Munif, Asisten II Setda Kabupaten Pasuruan. Dia sangat mengapresiasi sikap dan gerakan yang diusung anak - anak muda ini dalam memperjuangkan aspirasi pro rakyat.
"Kami akan tampung mengenai aspirasi yang disampaikan adik - adik tadi. Intinya, kemajuan Pasuruan ini bukan hanya ditopang oleh pemerintah semata, artinya masyarakat atau elemen apapun harus kompak tanggung jawab membawa Pasuruan ini lebih maju kedepannya," pungkasnya. (Bund)
Share:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar